Tingginya produksi sampah di Indonesia telah mencapai level yang mengkhawatirkan, dengan kontribusi dari pertumbuhan penduduk yang cepat, urbanisasi yang tinggi, dan gaya hidup konsumtif. Banyak daerah di Indonesia, terutama di perkotaan, mengalami kesulitan dalam mengelola sampah yang dihasilkan, sehingga menyebabkan penumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Jika TPA tidak dapat menampung sampah-sampah lagi, lantas dimana kita akan membuang sampah?
Tiara Shafira Puteri, S.T.
- Freelancer -
Menurut The Atlas of Sustainable Development Goals 2023, pada tahun 2020 Indonesia telah memproduksi 65,2 juta ton sampah. Peningkatan sampah tiap tahunnya disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, urbanisasi, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, dan kurang efektifnya regulasi dan penegak hukum. Mayoritas sampah yang dihasilkan akan diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Namun, keterbatasan lahan juga menjadi permasalahan yang dapat mengakibatkan penumpukan sampah di TPA. Bahkan, kondisi ini dapat memunculkan ancaman penutupan TPA jika tidak ada langkah-langkah konkret yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya dengan mendaur ulang sampah tersebut.
Pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block merupakan salah satu solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan pengeloaan sampah di Indonesia yang semakin meningkat. Dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan baku, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Keunggulan paving block yang terbuat dari sampah plastik adalah daya tahan yang tinggi terhadap cuaca dan beban, serta dapat didaur ulang kembali jika sudah tidak digunakan. Selain itu, penggunaan paving block ini juga membantu mengurangi penggunaan bahan baku alami seperti batu-batu kali atau batu bata. Dengan demikian, pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah limbah plastik, tetapi juga mendukung konsep daur ulang dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
Berikut adalah proses umum pembuatan paving block dari sampah plastik:
Sumber: