Bikin Paving Block dari Sampah Plastik? Emangnya Bisa? - Kursus Sipil Indonesia
info@kursussipil.id +62 812-5544-2561

Pengetahuan Umum

Bikin Paving Block dari Sampah Plastik? Emangnya Bisa?

Tingginya produksi sampah di Indonesia telah mencapai level yang mengkhawatirkan, dengan kontribusi dari pertumbuhan penduduk yang cepat, urbanisasi yang tinggi, dan gaya hidup konsumtif. Banyak daerah di Indonesia, terutama di perkotaan, mengalami kesulitan dalam mengelola sampah yang dihasilkan, sehingga menyebabkan penumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Jika TPA tidak dapat menampung sampah-sampah lagi, lantas dimana kita akan membuang sampah?


Dibuat Oleh :

Tiara Shafira Puteri, S.T.

- Freelancer -

Pengetahuan Umum
343x dilihat

Kondisi Sampah di Indonesia

Menurut The Atlas of Sustainable Development Goals 2023, pada tahun 2020 Indonesia telah memproduksi 65,2 juta ton sampah. Peningkatan sampah tiap tahunnya disebabkan oleh pertumbuhan penduduk, urbanisasi, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah, dan kurang efektifnya regulasi dan penegak hukum. Mayoritas sampah yang dihasilkan akan diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Namun, keterbatasan lahan juga menjadi permasalahan yang dapat mengakibatkan penumpukan sampah di TPA. Bahkan, kondisi ini dapat memunculkan ancaman penutupan TPA jika tidak ada langkah-langkah konkret yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya dengan mendaur ulang sampah tersebut.

 

Solusi Pengelolaan Sampah Dengan Memanfaatkan Sampah Plastik Menjadi Paving Block

Pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block merupakan salah satu solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan pengeloaan sampah di Indonesia yang semakin meningkat. Dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan baku, kita dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Keunggulan paving block yang terbuat dari sampah plastik adalah daya tahan yang tinggi terhadap cuaca dan beban, serta dapat didaur ulang kembali jika sudah tidak digunakan. Selain itu, penggunaan paving block ini juga membantu mengurangi penggunaan bahan baku alami seperti batu-batu kali atau batu bata. Dengan demikian, pemanfaatan sampah plastik menjadi paving block tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah limbah plastik, tetapi juga mendukung konsep daur ulang dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

 

Proses Pembuatan Paving Block dari Sampah Plastik

Berikut adalah proses umum pembuatan paving block dari sampah plastik:

  1. Pengumpulan Sampah Plastik: Langkah pertama adalah mengumpulkan sampah plastik dari berbagai sumber, seperti botol air minum, kantong plastik, dan wadah plastik lainnya. Sampah plastik ini kemudian dipilah sesuai jenisnya untuk memudahkan proses pengolahan.
  2. Pencucian dan Pengeringan: Sampah plastik yang telah dikumpulkan harus dicuci secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran dan kontaminan lainnya. Setelah dicuci, plastik dikeringkan dengan cara dijemur atau menggunakan mesin pengering.
  3. Pemotongan dan Penghancuran: Plastik yang sudah kering kemudian dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil atau dihancurkan menjadi serpihan-serpihan kecil. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses pencairan plastik pada tahap selanjutnya.
  4. Pencairan dan Pencetakan: Serpihan plastik kemudian dilelehkan dalam mesin pencetak yang memanaskan plastik hingga cair. Setelah mencapai keadaan cair, plastik dicetak dalam cetakan paving block yang telah dipersiapkan sebelumnya. Cetakan tersebut biasanya berukuran sesuai dengan ukuran paving block yang diinginkan.
  5. Pemadatan dan Pendinginan: Paving block yang baru dicetak kemudian dipadatkan dengan mesin pemadat agar memiliki kekuatan yang cukup. Setelah itu, paving block didinginkan agar mempercepat proses pengerasan.
  6. Pengecekan Kualitas: Setelah pendinginan, paving block diperiksa untuk memastikan bahwa mereka memiliki kualitas yang memadai. Paving block yang cacat atau tidak memenuhi standar kualitas biasanya akan ditolak atau dimodifikasi kembali.
  7. Pemasangan dan Penggunaan: Paving block yang sudah selesai diproduksi siap untuk dipasang di lokasi penggunaannya. Mereka bisa digunakan untuk pembangunan jalan, trotoar, atau area parkir, sesuai dengan kebutuhan.

 

 

Sumber:

https://datatopics.worldbank.org/sdgatlas?lang=en

0x disukai
Kategori :
Seputar Sipil
Teknologi
Pengetahuan Umum
Aplikasi/Software
Lainnya